๐๐๐๐ฉ๐ฎ๐ซ๐, ๐๐๐ ๐_๐๐๐ โ Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Abepura antusias mengikuti kegiatan pelatihan kemandirian bidang pertanian dan pertukangan. Kegiatan ini berlangsung di Bengkel Kerja Lapas Abepura. Rabu (29/11).
Edison Ayakeding, instruktur dari Balai Standardisasi Instrumen Pertanian Jayapura menyampaikan, kedatangannya bersama tim bertujuan untuk mendampingi warga binaan lapas dalam mengembangkan keterampilan pertanian.
โkehadiran kami merupakan bentuk kerjasama yang telah terjalin bersama Lapas Abepura sejak tahun 2019, dan kali ini merupakan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang ketiga kalinya di Lapas Abepura,โ tutur Edison Ayakeding.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan fokus pada bidang pertanian, khususnya hortikultura yang mencakup tanaman sayuran seperti Kangkung, Sawi, Kubis, Kembang Kol, Cabe, Tomat, dan lainnya. Pelatihan ini menitikberatkan pada berbagai teknologi pertanian, mulai dari pengolahan tanah yang baik, pembentukan bedengan yang tepat, pengaturan jarak tanam yang optimal, hingga proses perawatan dan panen.
Dengan harapan besar, Ayakeding menyampaikan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah memberikan bekal kepada warga binaan untuk dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh ketika mereka kembali ke masyarakat setelah bebas.
โprogram ini (Pelatihan Kemandirian) sangat penting dalam membantu mengubah pola pikir warga binaan dari yang sebelumnya mungkin bersifat negatif menjadi lebih positif. Dengan memperoleh keterampilan baru dalam bidang pertanian, diharapkan mereka dapat meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarga mereka ketika kembali ke Masyarakat,โ Harapnya
Disamping itu, pada pelatihan kemandirian bidang pertukangan menurut Panitia Pelaksana Kegiatan Bidang Pertukangan dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah Wilayah VII Jayapura, Rizal Ibrahim menjelaskan bahwa selain pembelajaran keterampilan pertukangan, para peserta juga diberikan pengetahuan mengenai penggunaan peralatan safety atau alat pelindung diri saat bekerja.
Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan warga binaan ketika terlibat dalam proses praktik lapangan, sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.
"Sementara untuk aspek teknis di lapangan, warga binaan dilatih dalam berbagai keterampilan seperti tukang kayu, tukang batu, dan konstruksi gedung," ungkap Rizal. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini dilakukan bersama Instruktur Tukang Bangunan Gedung, Made Surdarma, yang memberikan pengajaran langsung kepada peserta.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membantu para peserta untuk memahami pentingnya keamanan dalam lingkungan kerja serta meningkatkan potensi mereka dalam dunia pertukangan. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, warga binaan dapat lebih siap dan terampil untuk terlibat dalam industri konstruksi setelah mereka kembali ke masyarakat.
Pelatihan kemandirian diikuti oleh 40 peserta warga binaan, yang dibagi menjadi dua kelompok fokus, yaitu pertanian dan pertukangan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Lapas Abepura, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua, dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura. Pelatihan berlangsung selama 5 hari berturut-turut dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta pengetahuan para peserta dalam dua bidang tersebut.
Kepala Lapas Abepura, Sulistyo Wibowo menyatakan kebanggaannya atas antusiasme serta semangat belajar yang ditunjukkan oleh para peserta selama pelatihan. Dia berharap bahwa keterampilan yang diperoleh akan menjadi modal berharga bagi mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan, baik saat kembali ke masyarakat maupun dalam mencari peluang usaha baru.
(Dok/Foto : Humas)
Kontributor : tim Humas Lapas Abepura
#KemenkumhamSemakinPasti
#KanwilKemenkumhamPapuaPastiTifa
#LapasAbepuraPastiSagu
- WEB : https://lapasabepura.kemenkumham.go.id
- FB : Lembaga Pemasyarakatan Abepura
- IG : @lapasabepura
- TWITER : @LAbepura