๐๐๐๐ฉ๐ฎ๐ซ๐, ๐๐๐ ๐_๐๐๐ โ Prison Akustik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Abepura, tampil sebagai juara Harapan 2 (dua) dalam perlombaan Folk Song Lagu Daerah Papua. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Keluarga Alumni (KAMI) Universitas Cenderawasih (Uncen) di Ballroom Suni Hotel Abepura. Jumat (3/11).
Perlombaan dalam rangka Dies Natalis Uncen yang ke-61 tahun ini diikuti 25 peserta yang dimana Prison Akustik Lapas Abepura berhasil menunjukan penampilan memukau dalam membawakan dua lagu. Lagu wajib yang dibawakan adalah "Kemim Kwambu" asal daerah Kemtuk Gresi, Sentani, Jayapura, dan lagu pilihan berjudul "Syowi Yena" asal daerah Biak.
Prison Akustik, peserta nomor urut 16 tersebut berhasil meraih nilai 77,25 dan berhak peroleh juara Harapan II (dua). Atas hasil tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Abepura, Sulistyo Wibowo turut bangga dan berharapan pencapaian tersebut semakin menambah motivasi dalam mengikuti program pembinaan kemandirian khususnya di bidang musik akustik di Lapas Abepura.
โUsaha dan kerja keras yang dibarengi dengan doa pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan,โ Ungkap Sulistyo.
Ia juga menuturkan bahwa dukungan dan support dari stakeholder merupakan salah satu pendorong suksesnya program-program pembinaan yang dibangun Lapas Abepura.
โKami tidak bisa berdiri sendiri, perlu dukungan pihak luar dalam membantu serta meningkatkan pembinaan di dalam Lapas. Kami sangat berterimakasih kepada pihak penyelenggara yang telah menerima kami serta mendukung program pembinaan yang ada di Lapas Abepura,โ tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Folk Song Lagu Daerah Papua, Kely Sirami kepada Humas Lapas Abepura, Jumat (3/11), mengatakan yang menjadi warna tersendiri dalam acara ini adalah kehadiran Prison Akustik Lapas Abepura, yang sebelumnya mungkin hanya dikenal melalui konten di platform media sosial namun pada hari ini masyarakat bisa menyaksikan secara langsung.
โHarapan saya melalui kegiatan ini, pembinaan di LP (Lapas) Abepura juga perlu ditingkatkan dengan menyediakan alat-alat yang lebih baik, sehingga semangat untuk melestarikan budaya musik daerah tetap terjaga,โ harapnya
Lanjut Sirami, kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk membuka ruang bagi musisi akustik yang kini mulai terkikis di Papua.
โsekarang banyak kegiatan, namun para musisi akustik jarang diberikan ruang dan ini menjadi tempat untuk mereka,โ jelasnya.
โkegiatan ini nantinya akan mempertunjukkan lagu-lagu daerah dan cara inilah untuk melestarikan budaya yang ada di Papua agar budaya dan bahasa ibu tidak hilang ditelan waktu,โ tambahnya
AS personil Prison Akustik yang juga merupakan warga binaan Lapas Abepura turut menyampaikan, kehadiran Prison Akustik dalam perlombaan ini sebagai bentuk mencintai budaya Papua.
โPesan untuk generasi muda Papua dan juga pesan untuk generasi muda Indonesia bahwa jangan berhenti mencintai budaya kita sendiri,โ ujar AS
Ia juga turut berterima kasih atas inovasi pembinaan yang dilakukan Lapas Abepura, karena menurutnya dengan inovasi seperti ini dapat menjadi ruang berkarya bagi warga binaan yang sedang menjalani masa pidana.
โhasil yang didapatkan mempunyai makna yang berarti karena walaupun masih menjalani masa pidana tapi kami bisa berkesempatan berprestasi. Kami mengucapkan banyak berterima kasih kepada Kalapas dan jajaran petugas yang sudah memberikan ruang bagi kami untuk berprestasi,โ ujar AS.
(Dok/Foto : Humas)
Kontributor : tim Humas Lapas Abepura